Kamis, 05 April 2012

we are :

       

 Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal.


                  PAUD memiliki fungsi utama yaitu mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional.
Selain itu, PAUD memiliki peranan yang strategis bagi kelangsungan proses pendidikan selanjutnya karena PAUD hakekatnya merupakan basic atau pra pondasi bagi proses pendidikan selanjutnya.
Pendidikan anak pada usia dini menjadi sangat penting, terutama untuk perkembangan jasmani dan rohani anak, dimana perkembangan yang terjadi dalam manusia sangat pesat pada tahun-tahun awal kehidupannya sebagai anak. Pada usia 0-4 tahun, seorang anak sudah membentuk 50% intelegensi yang akan dimiliki setelah dewasa usia 18 tahun. Oleh karena itu dapat dipahami bila usia 4 tahun pertama dalam perkembangan anak disebut sebagai usia keemasan (golden age) artinya pada usia-usia tersebut selain gizi yang cukup dan layanan kesehatan yang baik rangsangan intelektual-spiritual amat diperlukan bagi anak selanjutnya.

          Menurut Byrnes, pendidikan anak usia dini akan memberikan persiapan anak menghadapi masa-masa ke depannya, yang paling dekat adalah menghadapi masa sekolah. “Saat ini, beberapa taman kanak-kanak sudah meminta anak murid yang mau mendaftar di sana sudah bisa membaca dan berhitung. Di masa TK pun sudah mulai diajarkan kemampuan bersosialisasi dan problem solving. Karena kemampuan-kemampuan itu sudah bisa dibentuk sejak usia dini.
Selanjutnya menurut Byrnes, bahwa pendidikan anak usia dini itu penting, karena di usia inilah anak membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa Anda berikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini.

                 Masa usia dini adalah masa kritis perkembangan intelektual, kepribadian dan perilaku sosial sehingga rangsangan pada saat-saat itu mempunyai dampak yang lama pada diri seseorang. Berikut adalah tahapan perkembanganan berdasarkan aspek perkembangan anak prasekolah (usia dini) :

1) Perkembangan Jasmani
        Dengan bertambahnya usia, perbandingan antar bagian tubuh akan berubah. Dengan bertambahnya usia, letak grativitas makin berada dibawah tubuh. Dengan demikian bagi anak yang makin berkembang usianya, keseimbangan tersebut ada ditungkai bagian bawah. Gerakan anak pra sekolah lebih terkendali dan terorganisasi dalam pola-pola, seperti menegakkan tubuh dalam posisi berdiri, tangan dapat terjuntai secara santai, dan mampu melangkahkan kaki dengan menggunakan tungkai dan kaki. Terbentuknya pola-pola tingkah laku ini memungkinkan anak untuk berespon dalam berbagai situasi.
Kecepatan perkembangan jasmani dipengaruhi oleh gizi, kesehatan dan lingkungan fisik lain, misalnya tersedianya alat permainan serta kesempatan yang diberikan kepada anak untuk melatih berbagai gerakan.
Keterampilan motorik kasar dan halus sangat pesat kemajuannya pada tahapan anak pra sekolah. Keterampilan motorik kasar adalah koordinasi sebagian besar otot tubuh, misalnya melompat, jungkat-jungkut dan berlari. Keterampilan motorik halus adalah koordinasi bagian kecil tubuh terutama tangan. Keterampilan motorik halus misalnya kegiatan membalik halaman buku, menggunakan gunting dan menggabungkan kepingan apabila bermain puzzle.
2) Perkembangan Kognitif
       Kognitif merupakan pengertian yang luas mengenai aktivitas berfikir dan mengamati. Namun dalam pengertian yang sederhana, kognitif senantiasa diartikan sebagai kecerdasan berfikir. Jadi kognitif merupakan bentuk tingkah laku yang menyebabkan orang memperoleh pengetahuan atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan.
Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan kemampuan merancang, mengingat, dan mencari penyelesaian masalah yang dihadapi, kemampuan anak untuk mengkoordinasikan berbagai macam cara berfikir yang dimiliki untuk menyelesaikan berbagai masalah. Yang tentunya kemampuan anak-anak usia dini dalam memecahkan tidak sama dengan usia dewasa.
3) Perkembangan Bahasa
         Seiring tumbuh dan bekembangnya diri seorang anak,produk bahasa mereka turut meningkat dalam segi kuantitas, keluasan dan kerumitannya. Mempelajari perkaembangan bahasa umumnya ditunjukkan pada rangkaian dan percepatan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi pemerolehan bahasa sejak usia bayi dan kehidupan selanjutnya. Anak prasekolah pada umumnya sudah mampu mengembangkan keterampilan bicara melalui percakapan yang dapat menarik perhatian orang lain. Secara bertahap anak-anak berubah dari melakukan ekspresi suara saja, lalu berekspresi dengan komunikasi, dan hanya dari berkomunikasi dengan menggunakan gerakan dan isyarat untuk menentukan kemauannya berkembang menjadi komunikasi melalui ujaran yang tepat dan jelas.
4) Perkembangan Emosi dan Sosial
         Setiap orang memiliki emosi, baik berupa rasa senang, marah dan lain-lain dalam menghadapi lingkungan sekitarnya. Dalam periode prasekolah, anak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan berbagai orang dari berbagai tatanan yaitu keluarga, teman sebaya dan sekolah.
Perkembangan emosi berhubungan dengan seluruh aspek perkembangan anak. Pada tahap ini emosi yang dimiliki anak prasekolah lebih rinci yang dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, pertama adalah kesadaran kognitifnya telah meningkat yang memungkinkan pemahaman terhadap lingkungan berbeda dari tahapan semula, serta daya imajinasi atau daya khayalnya lebih berkembang. Selain itu ada hal-hal lain yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu, perkembangan wawasan sosial dimana teman-teman sebaya mulai memiliki pengaruh dalam kehidupan sehari-hari anak.Orang tua atau keluarga dalam perkembangan anak merupakan lingkungan sosial pertama yang dikenal oleh anak, atau dapat dikatakan bahwa seorang anak mengenal kehidupan sosial pertama-tama di dalam lingkungan keluarga. Adanya interaksi antara anggota keluarga yang satu dengan yang lain itu menyebabkan bahwa seorang menyadari bahwa ia berfungsi sebagai individu dan juga makhluk sosial.


Satuan Pendidikan Anak Usia Dini 
      Satuan pendidikan anak usia dini merupakan institusi pendidikan anak usia dini yang memberikan layanan pendidikan bagi anak usia lahir sampai dengan 6 tahun. Di Indonesia ada beberapa lembaga pendidikan anak usia dini yang selama ini sudah dikenal oleh masyarakat luas, yaitu:
  •   Taman Kanak-kanak (TK) atau Raudhatul Atfal (RA)  TK merupakan bentuk satuan pendidikan bagi anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan bagi anak usia 4 sampai 6 tahun, yang terbagi menjadi 2 kelompok : Kelompok A untuk anak usia 4 – 5 tahun dan Kelompok B untuk anak usia 5 – 6 tahun.
  •   Kelompok Bermain (Play Group)    Kelompok bermain berupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anak usia 2 sampai dengan 4 tahun (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 23)
  • Taman Penitipan Anak (TPA) Taman penitipan anak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan dan kesejahteraan anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun. TPA adalah wahana pendidikan dan pembainaan kesejahteraan anak yang berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk jangka waktu tertentu selama orang tuanya berhalangan atau tidak memiliki waktu yang cukup dalam mengasuh anaknya karena bekerja atau sebab lain (Yuliani Nurani Sujiono, 2009: 24).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut